Bali, ADHInews.com – Legal Bussines Hotel Consultant Dr Yetti Suciaty Soeharjo, SH MBA mendukung penuh adanya gagasan pengembangan pariwisata otomotif di Bali seperti yang dilontarkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang mendorong pembangunan sirkuit Formula 1 (F1) dan MXGP di Pulau Dewata tersebut.
Menurut Yetti, dengan adanya sirkuit berskala internasional akan memacu pulihnya pariwisata di Bali khususnya dan di Indonesia pada umumnya. “Pandemi covid 19 membuat pariwisata tanah air benar-benar terpukul. pemerintah pusat dan daerah harus membuat terobosan pengembangan pariwisata melalui beberapa sektor pendukungnya seperti olah raga,” ujar Yetti yang juga presiden Asosiasi Doktor Ilmu Hukum Indonesia (ADHI) ini di Jakarta, Senin (23/11/2020).
Bali, lanjut Yetti merupakan pilihan tepat karena saat ini Bali merupakan tujuan pariwisata paling terkenal di Indonesia sehingga sangat menguntungkan dalm promosi pariwisata ke luar negeri. “Kultur budaya, wisata alam yang mempesona ditambah dengan olah raga Internasional merupakan perpaduan yang ideal untuk menarik wisatawan baik lokal maupun internasional,” ujar married consult dan entepreneur ini.
Pada kesempatan sebelumnya Bambang Soesatyo mengatakan Pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Bali perlu mulai membuat rencana strategis membangun Sirkuit F1. Menurutnya, sebagai tujuan destinasi wisata yang sudah mendunia, Bali juga punya potensi besar untuk dikembangkan menjadi wisata otomotif.
“Tak perlu menggunakan uang APBN atau APBD secara penuh, pembangunan sirkuit bisa dilakukan dengan menggandeng investor. IMI siap menjembataninya,” ujar Bamsoet dalam ketertangannya, akhir pekan lalu.
Dewan Pembina Ikatan Motor Indonesia (IMI) ini mengatakan negara lain ASEAN juga sudah memiliki sirkuit untuk balapan F1 seperti Singapura dan Vietnam. Menurutnya sebagai negara terbesar dari segi luas wilayah, jumlah penduduk, maupun kekuatan ekonomi, Indonesia sepatutnya sudah bisa membuat sirkuit F1.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo
“Selain keuntungan ekonomi, prestise atau kebanggaan sebagai sebuah bangsa juga akan hadir. Dengan adanya sirkuit F1, industri olah raga nasional juga akan semakin meningkat. Para generasi muda juga akan semakin serius menekuni profesi atlet, karena ada kejelasan,” tekan Bamsoet.
Ketua Dewan Pembina Motor Besar Indonesia (MBI) ini memaparkan, penyelenggaraan F1 di berbagai negara bisa mendatangkan keuntungan hingga triliunan rupiah. Sebagai contoh, perusahaan akuntan global PricewaterhouseCoopers memperkirakan Azerbaijan mendapatkan keuntungan ekonomi mencapai US$ 506 juta atau sekitar Rp 7 triliun selama empat tahun menyelenggarakan F1. (berbagai sumber)