Jakarta, ADHInews.com – Penyebaran virus corona atau Covid 19 terus meluas di tanah air. Hampir semua propinsi di Indonesia berjibaku melawan covid 19 untuk melindungi warganya. Asosiasi Doktor Ilmu Hukum Indonesia (ADHI) selalu menunjukkan eksistensinya dalam upaya melawan wabah Covid 19 ini. Salah satunya dengan menggelar Diskusi online “Spirit Kartini Pada Era Pandemi COVID 19” berkerjasama dengan Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum Universitas Mangkurat selasa 28 April 2020.
Turut berpartisasi dalam acara tersebut, ADHI DPD Kalimantan Selatan yang ketua DPD nya Dr Machli Riyadi / Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin yang diwakili oleh sekretaris DPD, Dr Rahmida Erliyani, SH, MH. yang juga wakil ketua LKBH Mangkurat mengangkat tema Peran Perempuan di era pandemi covid 19, Ketua Koordinator Pencegahan Covid 19 Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dr Bandiyah Marifah selaku Ketua Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid 19 tentang Peran Perempuan dari aspek dunia kesehatan, Ibu Dr Hayatun Naimah dengan tema Tentang Peran perempuan dari aspek keagamaan di era pandemi covid 19 sedangkan Dr. Nurul Listiyani, SH.MH mengangkat tema dari segi lingkungan hidup.
President ADHI Dr Yetti Suciaty Soehardjo, S.H, M.H selaku keynote speaker pada kesempatan tersebut menyatakan Peranan dan tanggung jawab wanita di era pandemi menjadi meningkat karena wanita kini juga menjadi sosok penting dalam keluarga guna mencegah penularan virus Covid 19 dalam keluarga. “Untuk itu, jangan sampai terpeleset. wanita harus cerdas,” tambahnya. Ia berharap, di masa pandemi Corona ini,
“Sekarang di era pandemi covid 19 ini bagaimana seorang ibu harus bisa berjalan diatas 3 perahu, terkait kesehatan keluarga, pendidikan anak-anak dirumah, lingkungan yang selalu higienis agar selalu berusaha terhindar dari covid19. Pola makan harus lebih ditingkatkan untuk menjaga stamina keluarganya dan tentu saja untuk para wanita karir khususnya yang bergabung dengan keluarga ADHI harus tetap exis dan semangat bekerja untuk kepentingan umat, bakti sosial dan penyuluhan-penyuluhan, mengajar dengan system on line, dengan penuh semangat sabar dan tawakal,” Tandasnya.
Menurutnya, Pada masa seperti sekarang ini dalam keadaan serba mengkhawatirkan dan tidak ada kepastian kapan kondisi sulit ini berakhir, Peran orangtua dalam hal ini menjadi sangat strategis. Peran seorang perempuan sebagai seorang “IBU”, secara normatif memang sudah diatur hak dan kewajibannya atas keluarga terutama kewajiban atas anak anaknya.
Dr Rahmida Erliyani dalam pemaparannya mengatakan seorang IBU mengemban peran ganda, bahkan dapat dikatakan berperan triple yaitu mengurus rumah tangga dengan segala tangung jawabnya secara domistik, berperan menjaga anggota keluarga suami dan anak anaknya agar terhindar dari terkena covid 19. “Juga berperan sebagai “guru” atau pendidik di rumah bagi pendidikan dan proses pendampingan pembelajaran bagi putra putrinya,” ujar perempuan yang juga Dosen di Unlam Banjarmasin ini.
Lebih lanjut ia mengatakan, beban Ibu akan semakin bertambah jika si ibu sebagai pekerja atau wanita karier. Karena sekarang terjadi perubahan system bekerja dalam kondisi pandemi ini bukanya berhenti bekerja tetapi tetap bekerja di rumah melalui sistem virtual. Untuk itu ia berharap pandemi ini bisa segera berakhir sehingga bisa kembali menjalankan aktivitas secara normal.