Jakarta, ADHINEWS – Di penghujung tahun 2018, kabar bahagia diterima rakyat Indonesia dengan dikuasainya kembali kepemilikan saham mayoritas Freeport yang telah beroperasi di Indonesia sejak 1973. Indonesia melalui PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) resmi memiliki 51,23 persen saham PT Freeport Indonesia dengan membayarkan US $ 3,85 miliar atau sekitar Rp 56 triliun.
President Asosiasi Doktor Hukum Indonesia (ADHI) Dr Yetti Suciaty Soehardjo SH, MBA menyatakan apresiasinya kepada pemerintah Presiden Joko Widodo atas prestasi mengembalikan kepemilikan saham freeport tersebut. “Alhamdulillah Indonesia memiliki saham mayoritas 51 persen dari kepemilikan freeport dan sudah lunas. Masyarakat Papua juga akan mendapatkan 10 persen dari keuntungan saham. Semoga hal ini segera bisa terrealisir,” ujar wanita yang juga Dewan Penasehat Kadin Jawa Barat ini kepada wartawan di Jakarta kemarin.
Menurutnya, dengan bagian 10 persen saham diharapkan bisa membawa Papua menjadi lebih maju lagi setara dengan kemajuan yang terjadi di pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya di Indonesia.
seperti dilansir Setkab.go.id, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan bahwa 51,2 persen saham PT Freeport Indonesia sudah beralih ke PT Inalum, dan sudah dibayar lunas. “Hari ini merupakan momen bersejarah setelah PT Freeport beroperasi di Indonesia sejak tahun 1973,” kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers yang digelar di ruang kredensial, Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (21/12) sore.
Presiden menjelaskan, bahwa kepemilikan mayoritas saham PT Freeport itu akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.Dengan kepemilikan 51 persen lebih saham PT Freeport, menurut Presiden Jokowi, ada potensi penerimaan pajak dan royalti yang lebih baik.
Presiden juga menyampaikan, hal-hal terkait masalah lingkungan, dan yang berkaitan dengan smelter, sesuai laporan yang diterimanya semuanya sudah diselesaikan dan disepakati. Dengan demikian, semuanya sudah komplet dan tinggal bekerja saja.