Mimika, ADHINEWS.COM,- Dua desa di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, yakni Desa Kimbely dan Banti, masih diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB). Namun aparat terus berusaha menciptakan suasana kembali normal. Sejumlah lokasi telah diamankan.
Kapolres Mimika AKBP Victor D Mackbon, SH SIK MH MSi mengatakan, untuk situasi area Tembagapura saat ini, khusus untuk area operasional PT Freeport Indonesia (PTFI), masih kondusif.
“Untuk area operasi PT Freeport masih kondusif. Tapi yang jadi dampak ini adalah masyarakat di dua kampung yakni Kimbely dan Banti memang masih terlokalisir dengan adanya area. Tapi aktivitas masyarakat di dua desa itu jalan seperti biasa,” kata Kapolres ketika ditemui wartawan, Senin (13/11/2017) kemarin di kantor Pelayanan Polres Mimika.
Kapolres menjelaskan, untuk bantuan logistik berupa sembako yang merupakan bantuan dari Pemda Mimika, telah didistribusikan sejak Sabtu (11/11/2017) lalu dan masih terus berjalan.
“Kita harapkan dari pihak KKB tidak membatasi aktivitas masyarakat, karena yang terpenting adalah masalah kesehatan dan juga jalur distribusi logistik,” ungkapnya.
Selain itu menurut Victor, berdasarkan informasi yang diterima pihaknya bahwa ada dua alat berat berupa excavator yang diduga dirampas oleh KKB di area seputaran perkampungan Banti .
“Ada dua alat berat jenis excavator, dan dimungkinkan ada karyawan Freeport yang tertinggal di dalam yang sedang melakukan proses pembangunan di tiga desa yang menjadi proyek PT Freeport,” kata Victor.
Kapolres mengatakan Kapolda Papua, Irjen Pol Drs Boy Rafli Amar, MH telah mengeluarkan maklumat meminta KKB segera menyerahkan diri. Maklumat disebar dari helikopter.
“Batasan waktu tetap ada tapi dengan maklumat tersebut, pihak dari KKB diharapkan secara persuasif bisa menyerahkan diri, dan terutama tidak menutup jalur-jalur akses masyarakat,” paparnya. (tim)